Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 15:30:34【Resep Pembaca】438 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(7635)
Artikel Terkait
- PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan
- SPPG Tulungagung dihentikan sementara usai insiden keracunan massal
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- Pemkab Jepara buka saluran pengaduan program MBG
- SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura
- BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- 36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

PBB: Peningkatan bantuan kemanusiaan di Gaza berjalan baik

Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen